- Back to Home »
- Soal 3
Sabtu, 19 Oktober 2024
SOAL NOMOR 3 UJIAN TENGAH SEMESTER
GANJIL 2024-2025
1.Tujuan[kembali]
Dapat merancang dan simulasikan suatu rangkaian aplikasi (Tidak boleh sama dengan kelompok lain) sistem minimum 8086 yang terdiri dari:
a. uP 8086
b. RAM-0 6116
c. RAM-1 6264
d. ROM 2732
e. PPI 8255
f. ≥ 3 input sensor (termasuk ≥1 sensor analog) ≥ 3 output (motor, lampu, heater dll)
Dapat merancang dan simulasikan suatu rangkaian aplikasi (Tidak boleh sama dengan kelompok lain) sistem minimum 8086 yang terdiri dari:
a. uP 8086
b. RAM-0 6116
c. RAM-1 6264
d. ROM 2732
e. PPI 8255
f. ≥ 3 input sensor (termasuk ≥1 sensor analog) ≥ 3 output (motor, lampu, heater dll)
2. Alat dan Bahan[kembali]
- uP 8086
- RAM-0 6116
- RAM-1 6264
- ROM 2732
- PPI 8255
- ≥ 3 input sensor (termasuk ≥1 sensor analog)
- ≥ 3 output (motor, lampu, heater dll)
3. Dasar Teori[kembali]
a. Mikroprosesor 8086 (uP 8086)
Spesifikasi:
- Tipe: Mikroprosesor 16-bit.
- Kecepatan Clock: 5 MHz hingga 10 MHz.
- Panjang Data Bus: 16-bit.
- Panjang Address Bus: 20-bit (memungkinkan akses hingga 1 MB memori).
- Mode Operasi: Mode Maksimum (sistem multiprosesor) dan Mode Minimum (sistem mikrokomputer).
Tujuan:
- Digunakan sebagai pusat pengolahan data dalam berbagai sistem komputer dan aplikasi kontrol.
- Berfungsi untuk mengeksekusi instruksi program dan mengontrol alur data antara memori dan perangkat I/O.
Prinsip Kerja:
- Mikroprosesor mengambil instruksi dari memori, mendekode, dan mengeksekusi instruksi dalam serangkaian langkah yang disebut siklus instruksi.
- Siklus instruksi melibatkan pengambilan instruksi (fetch), dekode (decode), dan eksekusi (execute).
b. RAM-0 6116
Spesifikasi:
- Kapasitas Memori: 2 KiloBytes (2 KB).
- Jenis: RAM Statis (SRAM).
- Tegangan Operasi: 5V.
Tujuan:
- Digunakan untuk menyimpan data sementara yang diperlukan selama operasi program.
- Berfungsi sebagai penyimpanan sementara untuk variabel dan data yang digunakan selama eksekusi program.
Prinsip Kerja:
- RAM bersifat volatile, artinya data yang tersimpan di dalamnya akan hilang ketika daya dimatikan.
- Membaca dan menulis data dilakukan dengan mengakses alamat memori yang sesuai.
c. RAM-1 6264
Spesifikasi:
- Kapasitas Memori: 8 KiloBytes (8 KB).
- Jenis: RAM Statis (SRAM).
- Tegangan Operasi: 5V.
Tujuan:
- Menyediakan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan dengan RAM-0 6116 untuk menyimpan data sementara.
- Menyimpan data sementara atau variabel yang diperlukan untuk pengolahan data dalam aplikasi mikroprosesor.
Prinsip Kerja:
- Data dapat ditulis atau dibaca dari lokasi memori dengan cepat dan efisien.
- Sama seperti RAM lainnya, data yang tersimpan dalam 6264 akan hilang saat daya dimatikan.
d. ROM 2732
Spesifikasi:
- Kapasitas Memori: 4 KiloBytes (4 KB).
- Jenis: EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory).
- Tegangan Operasi: 5V.
Tujuan:
- Digunakan untuk menyimpan program atau firmware yang tidak akan berubah selama operasi.
- Menyediakan penyimpanan permanen yang dapat diprogram ulang setelah dihapus menggunakan sinar UV.
Prinsip Kerja:
- Data yang disimpan dalam ROM hanya dapat dibaca oleh sistem, tidak dapat diubah selama operasi.
- Mikroprosesor mengakses instruksi dari ROM untuk mengeksekusi program yang telah diinstal.
e. PPI 8255 (Programmable Peripheral Interface)
Spesifikasi:
- Terdiri dari tiga port I/O (Port A, Port B, Port C) yang masing-masing berukuran 8-bit.
- Dapat dikonfigurasi dalam tiga mode operasi: Mode 0 (I/O dasar), Mode 1 (Input/Output Handshake), Mode 2 (Bidirectional bus).
Tujuan:
- Berfungsi sebagai antarmuka antara mikroprosesor dan perangkat eksternal seperti sensor, saklar, dan aktuator.
- Memungkinkan mikroprosesor untuk berkomunikasi dan mengontrol perangkat input/output.
Prinsip Kerja:
- Port dapat dikonfigurasi sebagai input atau output tergantung pada kebutuhan sistem.
- Data dari sensor atau perangkat eksternal diterima oleh 8255 dan diteruskan ke mikroprosesor untuk diproses.
f. Input Sensor (≥ 3 input sensor termasuk ≥1 sensor analog) dan Output Aktuator (motor, lampu, heater, dll)
- Input Sensor:
- Sensor Analog: Contohnya sensor suhu (NTC thermistor atau LM35).
- Menghasilkan sinyal analog yang sebanding dengan kondisi fisik yang diukur (misalnya suhu, tekanan).
- Sensor Digital: Contohnya saklar limit atau tombol tekan.
- Menghasilkan sinyal digital (logika 0 atau 1) sesuai dengan kondisi saklar (ON/OFF).
- Sensor Analog: Contohnya sensor suhu (NTC thermistor atau LM35).
Tujuan:
- Sensor digunakan untuk mendeteksi kondisi lingkungan atau status sistem.
- Sensor analog memberikan data yang perlu dikonversi menjadi bentuk digital untuk diproses oleh mikroprosesor.
Prinsip Kerja:
- Sensor analog menghasilkan tegangan yang bervariasi sesuai dengan parameter fisik yang diukur.
- Sensor digital memberikan keluaran biner (0 atau 1) tergantung pada status input.
- Output Aktuator:
- Motor: Digunakan untuk menghasilkan gerakan atau putaran.
- Lampu: Sebagai indikator visual atau sumber cahaya.
- Heater: Digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi panas.
Tujuan:
- Aktuator digunakan untuk mengeksekusi tindakan fisik berdasarkan hasil pemrosesan dari mikroprosesor.
- Mengonversi sinyal listrik menjadi energi mekanik, cahaya, atau panas.
Prinsip Kerja:
- Mikroprosesor mengirimkan sinyal kontrol ke aktuator untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya.
- Sinyal digital dari mikroprosesor diubah menjadi sinyal analog (untuk motor dan heater) atau diteruskan sebagai sinyal digital untuk lampu.
- Input Sensor:
g. Komponen Pendukung Lainnya
- Oscillator (Clock Generator): Menyediakan sinyal clock yang stabil untuk sinkronisasi operasi mikroprosesor dan perangkat lainnya.
- Power Supply: Menyediakan tegangan dan arus yang diperlukan untuk menjalankan semua komponen elektronik dalam sistem.
- Resistor dan Kapasitor: Digunakan untuk pengaturan arus, penstabilan tegangan, dan penyaringan sinyal.
- Transistor atau Driver IC: Digunakan untuk mengontrol aktuator yang membutuhkan arus tinggi seperti motor atau relay.
1. Persiapan Alat dan Bahan
- Perangkat lunak simulasi seperti Proteus atau EMU 8086.
- Komponen yang diperlukan dalam simulasi:
- Mikroprosesor 8086
- RAM-0 6116 (2 KB)
- RAM-1 6264 (8 KB)
- ROM 2732 (4 KB)
- PPI 8255
- Sensor (minimal 3 jenis, termasuk 1 sensor analog, seperti sensor suhu atau sensor cahaya)
- Aktuator/output (seperti motor, lampu, dan heater)
- Komponen pendukung lainnya seperti clock generator, power supply, resistor, dan kapasitor.
- Perangkat lunak simulasi seperti Proteus atau EMU 8086.
- Komponen yang diperlukan dalam simulasi:
- Mikroprosesor 8086
- RAM-0 6116 (2 KB)
- RAM-1 6264 (8 KB)
- ROM 2732 (4 KB)
- PPI 8255
- Sensor (minimal 3 jenis, termasuk 1 sensor analog, seperti sensor suhu atau sensor cahaya)
- Aktuator/output (seperti motor, lampu, dan heater)
- Komponen pendukung lainnya seperti clock generator, power supply, resistor, dan kapasitor.
2. Perencanaan Desain Sistem Minimum
- Desain Blok: Buat diagram blok dari sistem minimum 8086 yang mencakup mikroprosesor, RAM, ROM, PPI 8255, sensor, dan aktuator.
- Tentukan cara komunikasi antara mikroprosesor dengan perangkat memori (RAM dan ROM) serta perangkat input/output menggunakan PPI 8255.
- Desain Blok: Buat diagram blok dari sistem minimum 8086 yang mencakup mikroprosesor, RAM, ROM, PPI 8255, sensor, dan aktuator.
- Tentukan cara komunikasi antara mikroprosesor dengan perangkat memori (RAM dan ROM) serta perangkat input/output menggunakan PPI 8255.
3. Pengaturan Mikroprosesor 8086
- Konfigurasi Bus Data dan Bus Alamat: Hubungkan mikroprosesor 8086 dengan RAM-0, RAM-1, ROM, dan PPI 8255 menggunakan bus data (16-bit) dan bus alamat (20-bit).
- Clock Generator: Pasang clock generator untuk memberikan sinyal clock stabil yang diperlukan untuk operasi 8086.
- Reset Circuit: Siapkan sirkuit reset untuk memulai operasi mikroprosesor.
- Konfigurasi Bus Data dan Bus Alamat: Hubungkan mikroprosesor 8086 dengan RAM-0, RAM-1, ROM, dan PPI 8255 menggunakan bus data (16-bit) dan bus alamat (20-bit).
- Clock Generator: Pasang clock generator untuk memberikan sinyal clock stabil yang diperlukan untuk operasi 8086.
- Reset Circuit: Siapkan sirkuit reset untuk memulai operasi mikroprosesor.
4. Penghubungan Memori (RAM dan ROM)
- RAM-0 6116: Sambungkan ke mikroprosesor 8086, dengan alamat yang sesuai. RAM ini akan digunakan sebagai penyimpanan data sementara.
- RAM-1 6264: Hubungkan RAM ini sebagai memori tambahan yang akan digunakan untuk menyimpan data yang lebih besar.
- ROM 2732: Sambungkan ROM ke mikroprosesor untuk menyimpan program yang akan dijalankan oleh sistem. Program ini harus berisi instruksi untuk mengontrol input dari sensor dan output ke aktuator.
- RAM-0 6116: Sambungkan ke mikroprosesor 8086, dengan alamat yang sesuai. RAM ini akan digunakan sebagai penyimpanan data sementara.
- RAM-1 6264: Hubungkan RAM ini sebagai memori tambahan yang akan digunakan untuk menyimpan data yang lebih besar.
- ROM 2732: Sambungkan ROM ke mikroprosesor untuk menyimpan program yang akan dijalankan oleh sistem. Program ini harus berisi instruksi untuk mengontrol input dari sensor dan output ke aktuator.
5. Konfigurasi PPI 8255
- Konfigurasikan PPI 8255 dengan mengatur mode operasinya (Mode 0, Mode 1, atau Mode 2) untuk mengatur fungsi port sebagai input atau output.
- Port A: Atur sebagai input untuk menerima data dari sensor.
- Port B: Atur sebagai output untuk mengontrol perangkat seperti motor, lampu, atau heater.
- Port C: Dapat digunakan sebagai input/output kontrol tambahan.
- Konfigurasikan PPI 8255 dengan mengatur mode operasinya (Mode 0, Mode 1, atau Mode 2) untuk mengatur fungsi port sebagai input atau output.
- Port A: Atur sebagai input untuk menerima data dari sensor.
- Port B: Atur sebagai output untuk mengontrol perangkat seperti motor, lampu, atau heater.
- Port C: Dapat digunakan sebagai input/output kontrol tambahan.
6. Penghubungan Sensor dan Aktuator
- Input Sensor:
- Pasang minimal 3 sensor, termasuk setidaknya satu sensor analog (misalnya, sensor suhu LM35, sensor cahaya LDR).
- Sambungkan sensor-sensor ini ke Port A dari PPI 8255 untuk membaca data sensor.
- Output Aktuator:
- Hubungkan minimal 3 aktuator seperti motor, lampu, dan heater ke Port B dari PPI 8255.
- Gunakan driver transistor atau relay jika aktuator memerlukan arus yang lebih besar daripada yang bisa disuplai oleh PPI 8255.
- Input Sensor:
- Pasang minimal 3 sensor, termasuk setidaknya satu sensor analog (misalnya, sensor suhu LM35, sensor cahaya LDR).
- Sambungkan sensor-sensor ini ke Port A dari PPI 8255 untuk membaca data sensor.
- Output Aktuator:
- Hubungkan minimal 3 aktuator seperti motor, lampu, dan heater ke Port B dari PPI 8255.
- Gunakan driver transistor atau relay jika aktuator memerlukan arus yang lebih besar daripada yang bisa disuplai oleh PPI 8255.
7. Pemrograman dan Simulasi
- Pemrograman ROM: Tulis kode assembly untuk mikroprosesor 8086 yang akan mengatur proses pembacaan sensor dan mengendalikan aktuator sesuai dengan kondisi sensor.
- Contoh program:
- Membaca data dari sensor analog.
- Jika suhu lebih tinggi dari nilai tertentu, nyalakan heater.
- Jika sensor cahaya mendeteksi gelap, nyalakan lampu.
- Aktifkan motor jika kondisi tertentu dipenuhi.
- Simulasi di Proteus atau EMU 8086: Jalankan simulasi untuk memastikan bahwa instruksi dalam ROM berfungsi dengan benar dan sistem merespons sesuai dengan data dari sensor.
- Pemrograman ROM: Tulis kode assembly untuk mikroprosesor 8086 yang akan mengatur proses pembacaan sensor dan mengendalikan aktuator sesuai dengan kondisi sensor.
- Contoh program:
- Membaca data dari sensor analog.
- Jika suhu lebih tinggi dari nilai tertentu, nyalakan heater.
- Jika sensor cahaya mendeteksi gelap, nyalakan lampu.
- Aktifkan motor jika kondisi tertentu dipenuhi.
- Contoh program:
- Simulasi di Proteus atau EMU 8086: Jalankan simulasi untuk memastikan bahwa instruksi dalam ROM berfungsi dengan benar dan sistem merespons sesuai dengan data dari sensor.
8. Pengujian dan Analisis
- Uji rangkaian dengan variasi kondisi input dari sensor.
- Amati respon aktuator berdasarkan data dari sensor.
- Analisis hasil untuk memastikan bahwa sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
- Uji rangkaian dengan variasi kondisi input dari sensor.
- Amati respon aktuator berdasarkan data dari sensor.
- Analisis hasil untuk memastikan bahwa sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
9. Penyempurnaan dan Optimalisasi
- Jika ada kesalahan atau malfungsi, modifikasi program atau pengaturan rangkaian.
- Optimalkan kinerja sistem dengan memperbaiki timing atau kondisi kontrol.
- Jika ada kesalahan atau malfungsi, modifikasi program atau pengaturan rangkaian.
- Optimalkan kinerja sistem dengan memperbaiki timing atau kondisi kontrol.